Langkah ini diambil menyusul inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, pada awal Desember lalu terkait laporan meninggalnya pasien BPJS di rumah sakit tersebut.
Kepala Bidang Penunjang Pelayanan RSD Kertosono, Yudi Arifin, menegaskan bahwa pihaknya saat ini tengah menjalankan instruksi kepala daerah untuk meningkatkan performa kinerja dan inovasi layanan agar tidak stagnan.
"Sejak kunjungan Bupati dan Wakil Bupati tiga minggu lalu, kami terus berbenah. Fokus utama kami adalah mengubah pola kerja agar tidak begitu-begitu saja dan lebih responsif terhadap kebutuhan pasien," ujar Yudi saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (23/12/2025).
Salah satu perubahan signifikan yang mulai diimplementasikan adalah penguraian antrean obat dan pendaftaran.
Guna menjembatani kendala digitalisasi, RSD Kertosono meluncurkan program Duta Pelayanan.
Yudi menjelaskan, kehadiran Duta Pelayanan bertujuan membantu pasien yang belum fasih menggunakan teknologi (IT).
Hal ini berkaitan dengan tuntutan BPJS Kesehatan yang mewajibkan penggunaan aplikasi Mobile JKN dalam prosedur pelayanan.
"Kami menghadapi realitas bahwa tidak semua SDM dan pasien memahami IT. Sementara itu, mitra kami (BPJS) menuntut penggunaan Mobile JKN. Duta Pelayanan hadir sebagai solusi untuk mendampingi pasien yang mengalami kesulitan teknis agar proses administrasi tidak menjadi penghambat," tambahnya.
Meski pelayanan rawat jalan dan farmasi mulai membaik, manajemen mengakui masih memiliki sejumlah Pekerjaan Rumah (PR) besar yang baru bisa direalisasikan sepenuhnya pada tahun anggaran 2026. Fokus utamanya adalah pemenuhan kebutuhan dokter spesialis yang selama ini masih kosong atau terbatas.
Adapun rencana penambahan tenaga medis dan fasilitas kesehatan tersebut meliputi pengisian dokter spesialis, meliputi spesialis urologi, rehabilitasi medik, jantung, dan penambahan kuota dokter spesialis penyakit dalam.
Selanjutnya, pengadaan mesin operasi katarak terkomputerisasi serta instrumen bedah katarak manual (non-fako) yang dijadwalkan beroperasi pada 2026 dan pengaktifan layanan spesialis Urologi dan Medik yang hingga saat ini belum tersedia bagi masyarakat.
"Kami sadar membalikkan telapak tangan untuk perubahan total itu tidak mudah. Namun, dengan komitmen pengadaan alat medis baru dan penambahan dokter spesialis di tahun 2026, kami optimis dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Nganjuk," tutup Yudi.
Posting Komentar